Simalungun,Mentarikhatulistiwa.id-Mentari katulistiwa. Ada pembiaran terhadap truc pengangkut minyak sawit mentah CPO yang di turunkan digudang ilegal yang beroperasi di wilayah hukum (wilkum) Polsek Perdagangan Resor Simalungun.

Gudang Tempat Penimbunan Minyak Sawit Mentah Yang Terletak di Pinggir jalan lintas Pematang Siantar-Perdagangan Nagori Marihat Bandar Simpang Calvin , Kecamatan Bandar,Kabupaten Simalungun Sebelumnya Sudah Sempat di Tutup , Namun Kini Beroperasi kembali Tanpa adanya PenindakanTegas dari aparat Hukum.
Aktivitas ilegal tersebut bebas di lakukan di gudang tempat parkirnya truck Pengangkut Crude palm oil (CPO) yang disebut sebut pengusaha ny berinisial H yang Berdomisili di daerah kota kisaran kabupaten Asahan
Aktivitas ilegal tersebut berjalan tanpa hambatan dan dilakukan dari pagi hingga sore dan malam hari.
Dimana pada jam jam tertentu puluhan truk Tanki muatan CPO tampak masuk dan keluar kedalam gudang secara bergantian melalui pintu gerbang yang di jaga setiap saat oleh seorang pemuda setempat.supir truk tangki yang bermuatan CPO disebut diduga dengan sengaja masuk kedalam gudang yang sudah di siapkan Dan di pandu oleh seorang pemuda ber perawakan berewok dan langsung melakukan operasi dengan mengurangi muatan minyak CPO dari truk Tanki tersebut.Saat di konfirmasi salah seorang pemuda penjaga pintu gerbang berinisial ag mengatakan, bahwa pengusaha di gudang ilegal tersebut ber inisial H dari kisaran tidak ada di tempat.
Aku di sini pekerja bang, kalau bos tidak ada di tempat, biasanya dia datang kalau sudah ada mobil truk CPO yang masuk”. ujarnya sembari menyuruh awak media menghapus foto yang telah di abadi kan.”hapus foto itu bang,aku nggak enak sama bos ku nanti karena orang Abang mengambil foto di depan gudang dekat warung ayah ku”.pinta nya
Lebih lanjut,ag mengucapkan ,Bos sudah mengatur kesemua pihak termasuk aparat penegak hukum (APH) baik tingkat batas maupun bawah termasuk oknum wartawan, makanya bos kami bebas ber operasi’.jelasnya
Kapolsek pedagang AKP Josia yang di konfirmasi media ini melaui pesan whats app ny belum berbalas,hingga berita ini di kirim keredaksi.(bon)