Mempawah ,Mentarikhatulistiwa.id– Masih minimnya curah hujan di kawasan Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, berpotensi menjadi penyebab karhutla jika ada warga yang membuka lahan dengan cara dibakar.
Mengantisipasi munculnya titik api atau hotspot, dua personel Polsek Siantan menggelar patroli di kawasan Desa Jungkat, Sabtu (5/6/2021).
Saat bertemu warga dan petani, kedua polisi ini melaksanakan patroli dialogis untuk menyampaikan imbauan agar bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan, yakni tidak membuka ladang dengan cara dibakar.
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah, melalui Kapolsek Siantan, Iptu Rahmad Kartono, mengatakan, patroli dilakukan anggotanya untuk menggalang partisipasi masyarakat agar waspada karhutla.
“Tanpa dukungan dan peran aktif masyarakat, karhutla bisa terjadi kapan saja, terutama bagi warga yang memiliki lahan kosong. Di sini lah, kita tak henti-hentinya mengingatkan agar menggunakan cara yang lebih aman saat hendak berladang,” katanya.
Ia mengatakan, sektor pertanian harus terus didukung sebagai upaya penguatan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu, petani harus tetap produktif. Hanya saja, Rahmad Kartono berharap, pembukaan dan pembersihan lahan, sebaiknya tidak dengan cara dibakar.
Sebab karhutla memiliki dampak luas yang merugikan. Tidak saja dari sisi ekonomi, tapi juga kesehatan dan kerusakan alam.
Hingga patroli selesai, bahkan menjangkau hingga ke Jalan Pejuang, Desa Jungkat, kedua personel Polsek Siantan tidak menemukan adanya titik api.
“Atas peran aktif dan kerjasama masyarakat untuk mencegah karhutla ini, kami sampaikan terima kasih,” pungkasnya.
Penulis :Red